GINGIVITIS



Gingivitis, Penyakit Radang Gusi yang Bengkak dan Merah Gingivitis secara terminologi terdiri dari 'gingiva' yang berarti gusi dan 'itis' yang berarti radang, sehingga definisi gingivitis adalah radang pada gusi akibat dari infeksi bakteri. Pada awalnya, bakteri yang mendominasi adalah organisme streptokokus gram positif. Setelah periode 3 minggu, jenis (spesies) batang gram positif khususnya Actinomyces, organisme gram negatif seperti Fusobacterium, Veillonella dan organisme-organisme spirochaetal termasuk Treponema berkoloni menempati kantong gusi. Gingivitis merupakan salah satu penyakit periodontal. Penyakit periodontal melibatkan peradangan dan infeksi yang menghancurkan jaringan yang mendukung gigi, termasuk gusi, ligamen periodontal, dan kantong gigi (tulang alveolar). Penyebab paling umum dari gingivitis adalah kebersihan mulut yang buruk. Menyikat gigi dan penggunaan dental floss (benang gigi) setiap hari dapat membantu mencegah radang gusi.  

PENYEBAB  
Gingivitis hampir selalu terjadi akibat penggosokan dan flosing (membersihkan gigi dengan menggunakan benang gigi) yang tidak benar, sehingga plak tetap ada di sepanjang garis gusi.
Plak merupakan suatu lapisan yang terutama terdiri dari bakteri. Plak lebih sering menempel pada tambalan yang salah atau di sekitar gigi yang terletak bersebelahan dengan gigi palsu yang jarang dibersihkan.

PENCEGAHAN
Ada beberapa cara untuk mencegah gingivitis, yaitu dengan menerapkan kebiasaan untuk menjaga kesehatan mulut, di antaranya:
  1. Menyikat gigi setidaknya 2 kali sehari.
  2. Melakukan pemeriksaan gigi secara teratur.
  3. Mengonsumsi jenis makanan yang dapat menguatkan gigi dan tulang.
  4. Hindari merokok dan produk tembakau lainnya  
GEJALA
Seharusnya gusi berwarna merah pucat dan kencang serta menempel rapat di sekitar dasar gigi. Namun, pada gingivitis tanda dan gejalanya meliputi:
  1. Gusi bengkak.
  2. Gusi berwarna merah tua atau merah gelap.
  3. Gusi mudah berdarah saat menyikat gigi atau berkumur.
  4. Bau mulut.
  5. Gusi terasa tidak kencang atau lunak.

KARANG GIGI


KARANG GIGI Setiap orang tentu ingin memiliki senyum yang menawan dengan gigi yang sehat. Namun apa yang terjadi jika kita memiliki karang gigi? Karang gigi juga disebut tartar atau calculus terbentuk dibawah dan atas garis gusi yang memiliki struktur kasar dan berpori. Karang gigi dapat menyebabkan pengikisan gusi dan penyakit pada gusi. Karang gigi harus dihilangkan dengan alat tertentu yang akan dilakukan oleh dokter gigi. Karang gigi terbentuk oleh sisa makanan, bakteri dan protein didalam mulut. Karang gigi dapat menyebabkan gigi berlubang dan penyakit gusi karena membuat proses membersihkan gigi lebih sulit. Karang gigi yang berada diatas gusi dapat mengiritasi dan menyebabkan penyakit pada gusi. Contoh penyakit gusi yang dapat terjadi karena karang gigi adalah gingivitis dan periodontis. Karang gigi dapat dihilangkan atau disembuhkan dengan rajin menggosok gigi, menggunakan obat kumur antiseptik dan pembersihan rutin dari dokter gigi. Apa penyebab munculnya karang gigi? Rutinitas dan cara menyikat gigi yang tidak benar. Kebiasaan kita menyikat gigi baik dari segi waktu dan cara yang tidak benar dapat menjadi faktor munculnya karang gigi. Tidak menggunakan benang gigi meski menyikat gigi secara rutin. Tidak menggunakan obat kumur setelah menyikat gigi. Tidak membersihkan lidah. Kurang mengkonsumsi buah dan sayuran. Kurang mengkonsumsi air putih sehingga rongga mulut tidak segar. Penanganan dan pencegahan Penanganan karang gigi tetap harus dilakukan oleh dokter sengan teknik tertentu. Namun agar karang gigi tidak muncul kembali perlu dilakukan tindakan pencegahan yaitu: Menggosok gigi dua kali sehari dan sehabis makan dengan menggunakan sikat yang lembut. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride dan triclosan. Fluoride akan membantu memperbaiki kerusakan gigi. Triclosan akan membantu melawan bakteri dalam karang gigi. Gunakan benang gigi untuk membantu menghilangkan karang gigi. Kumur dengan menggunakan obat kumur antiseptik untuk membantu membunuh bakteri penyebab karang gigi. Batasi makanan yang mengandung tepung dan manis. Makanan-makanan tersebut akan menyebabkan bakteri semakin banyak karena tepung dan gula merupakan sumber makanan bagi bakteri. Berhenti merokok Merokok atau penggunaan produk tembakau oral dapat menyebabkan karang gigi.